Skip to main content

Kasih yang Diberikan, Kekuatan yang Dirasakan: Kebersamaan PMII dalam Berbagi di Bulan Ramadan

Ramadhan kali ini terasa berbeda. Banyak di antara kita yang mengadakan kegiatan bagi takjil kepada pengendara di jalan-jalan, seolah menambah semarak kebersamaan di bulan yang penuh berkah ini. Namun, di tengah antusiasme itu, kami menyaksikan langkah berbeda yang diambil oleh PMII. Sita, salah satu kader PMII, berpendapat bahwa membagikan sembako lebih tepat daripada bagi-bagi takjil. "Membagikan sembako lebih mengena, kita bisa mendata masyarakat yang membutuhkan, baru kita eksekusi," ujarnya. Memang, jika kita menilik Surat Saba' ayat 39 yang berbunyi, "Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya," kata "nafkah" seakan lebih merujuk pada pemberian yang bisa langsung dirasakan oleh mereka yang sangat membutuhkan.

Hari Kamis, tepat pukul 07.00 WIB, Wardah, Riza, dan Nisak tiba di basecamp. Mereka datang dengan tujuan yang berbeda yaitu belanja untuk buka puasa bersama (bukber) nanti. Namun, kegiatan ini bukan sekadar buka bersama. Selain BUKBER, PMII juga mengadakan kegiatan pembagian sembako kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan tema "Kasih yang Diberikan, Kekuatan yang Dirasakan", PMII mengalokasikan dana sekitar Rp 1.500.000 untuk kegiatan ini. Sebagian dari dana tersebut diperoleh dari pembukaan donasi, menunjukkan bahwa kebersamaan dalam bergerak ini turut melibatkan banyak pihak.

Jikin, pimpinan di PMII datang usai shalat Ashar. Ia menceritakan, "PMII berkoordinasi dengan RT setempat untuk mendata masyarakat yang akan mendapatkan sembako. Kami pastikan yang menerima adalah mereka yang benar-benar membutuhkan." Sebagai ketua dan pemimpin yang kami segani, Jikin selalu cekatan dalam mengambil keputusan dan memberikan arahan agar PMII tetap bergerak dan terus belajar.

Pukul 15.15 WIB, warga mulai berdatangan dengan membawa kupon yang sebelumnya dibagikan oleh teman-teman PMII. "Kupon tersebut nantinya akan kami tukarkan dengan sembako yang sudah kami siapkan," ujar Jikin, Ketua Komisariat Pancawahana Bangil. Awalnya, PMII menyiapkan 20 paket sembako. Namun, setelah mendapatkan kabar dari Pak RT bahwa ada lebih banyak warga yang membutuhkan, mereka menambah lima paket sembako lagi. Kepekaan terhadap kondisi sekitar dan kecepatan untuk merespons kebutuhan warga benar-benar mencerminkan semangat yang luar biasa.

Yang lebih mengagumkan lagi, kegiatan ini diiringi dengan tahlil bersama. Para warga yang datang untuk menerima sembako diundang untuk berdoa bersama, mengirimkan doa untuk leluhur PMII. Tahlil ini menjadi momen khusuk, penuh haru, dan penuh keberkahan. Sebuah simbol kebersamaan yang tak hanya dirasakan di dunia, tapi juga di akhirat.

Setelah tahlil, Jaya, salah satu kader PMII yang ditugaskan untuk mengisi kultum, memberikan tausiyah yang menginspirasi. Dalam kultumnya, Jaya berbicara tentang eksistensi PMII sebagai organisasi ektra kampus. "PMII adalah organisasi kemasyarakatan, oleh karena itu, bersinergi dengan panjenengan sedoyo (semua) adalah kesempatan bagi teman-teman untuk terus bersosial dan belajar menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain," ujar Jaya. Ia juga mengingatkan keistimewaan malam Lailatul Qadar dan keutamaan sholat tarawih di bulan Ramadan.

Menjelang pembagian sembako, Jikin memberikan sambutannya. "Kami ingin selalu menjadi bagian dari masyarakat, oleh karena itu kami izin menggunakan basecamp ini sebagai tempat belajar atau les untuk anak-anak di desa Mendalan ini," ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa PMII selalu siap bersinergi dengan masyarakat jika diperlukan. Sambutan ini menunjukkan bahwa PMII tak hanya hadir untuk membantu secara tenaga, tetapi juga kesanggupan memberikan manfaat dalam hal pendidikan dan pembelajaran.

Sebanyak 25 paket sembako telah dibagikan kepada warga yang membutuhkan. Senyum dan rasa syukur tampak di wajah mereka. Kehadiran PMII jelas memberikan dampak yang sangat positif dan terasa sangat membantu masyarakat sekitar. Sebuah kebersamaan yang sangat berarti, yang membuktikan bahwa berbagi tak hanya soal materi, tetapi juga soal kehadiran dan perhatian.

Setelah kegiatan pembagian sembako, acara dilanjutkan dengan bukber yang diadakan khusus untuk kader PMII. Bukber kali ini menjadi ajang silaturahmi yang penuh kehangatan, kesempatan untuk saling berbagi cerita, dan menguatkan ikatan antar sesama kader. Sebelum basecamp sepi karena libur lebaran yang semakin dekat, acara ini menjadi momen berharga bagi kami untuk lebih dekat satu sama lain, menguatkan semangat, dan menatap masa depan dengan penuh harapan.

Kegiatan ini mengajarkan kita bahwa kebersamaan yang sesungguhnya bukan hanya terwujud dalam acara-acara besar, tetapi juga dalam aksi nyata untuk membantu sesama. Semoga apa yang telah dilakukan oleh PMII ini bisa terus menginspirasi dan memberi manfaat bagi banyak orang. 



Comments

top tier

IAI NU Bangil Gelar KKN, 150 Mahasiswa Siap Mengabdi di Desa

Foto: Civitas kampus dan Mahasiswa KKN yang akan diberangkatkan. Bangil, 25 Februari 2025– IAINU Bangil kembali melaksanakan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Acara pembukaan KKN yang dihadiri oleh 150 mahasiswa ini dilaksanakan pada Selasa, 25 Februari 2025, di halaman kantor PC NU Bangil dan dibuka oleh Bu Yumna, salah satu civitas kampus. Acara yang dimulai pada pukul 09.00 WIB ini menyampaikan bahwa para mahasiswa akan dibagi ke dalam enam kelompok untuk melaksanakan KKN di beberapa desa yang telah ditentukan. Bu Yumna yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor III IAINU Bangil mengatakan, “Mahasiswa dibagi menjadi 6 kelompok, dengan setiap terdiri kelompok dari sekitar 17 hingga 20 mahasiswa. Harapannya, dengan pembagian kelompok ini, mereka dapat bersinergi dan mengembangkan kemampuan mereka di desa-desa yang menjadi lokasi pengabdian.” Kelompok-kelompok tersebut akan melaksanakan KKN di sejumlah desa, yaitu Pulokerto, Selotambak, dan ...

Jejak Kebersamaan KKN Kelompok 5 Desa Sebandung

Tim PJM yang telah menerima informasi tentang penutupan masa pengabdian KKN di Sebandung, segera mengirimkan satu tim untuk bergabung dengan kegiatan tersebut. Jaya, selaku peserta KKN, telah menghubungi kami jauh-jauh hari lewat pesan WhatsApp, "Senin besok, KKN di Sebandung akan melakukan penutupan. Monggo kalau pihak PJM berkenan bergabung untuk meliput dan mengirim beberapa anak yang ingin belajar membuat berita, bisa berangkat bareng sama IBANA yang akan mengisi pra-acara di kegiatan kami." Pada pukul 14.00, tim kami berangkat bersama IBANA dari base camp PMII KOMPANA. PJM mengirimkan 4 utusan, sementara IBANA berjumlah 6 orang. Perjalanan yang memakan waktu hampir setengah jam tidak mengurangi semangat kami untuk menghadiri pengajian umum dan gebyar Ramadhan yang sudah dinanti-nanti. Sesampainya di Sebandung, kami langsung disambut oleh Jaya, yang menjadi sie acara di acara tersebut. Kami diarahkan ke ruangan tempat mereka menginap untuk mempersiapkan diri. Balai Desa y...

Gebyaran Ramadhan Dalam Penutupan KKN Desa Sebandung

  Senin, 24 Maret 2025 , tepatnya pada pukul 15.30 WIB, mahasiswa IAIN UBA yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sebandung menggelar penutupan kegiatan dengan sebuah acara gebyar Ramadhan di balai desa setempat. Acara ini turut dimeriahkan dengan pengajian umum dan bazar UMKM yang melibatkan masyarakat lokal.  Dalam sambutannya, Pak Wonadi Idris, sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 5 KKN, menyampaikan bahwa KKN merupakan bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang berfokus pada pengabdian kepada masyarakat. Beliau juga mengungkapkan pentingnya mahasiswa untuk beradaptasi dan mengembangkan kemampuan dalam mengimplementasikan ilmu yang didapatkan di perkuliahan melalui kegiatan pengabdian seperti KKN. Acara yang berlangsung di depan Balai Desa Sebandung ini dihadiri oleh sekitar 150 orang, terdiri dari masyarakat setempat, perangkat desa, serta pihak-pihak terkait dari pihak kampus. Pak Nasir, selaku Carik Desa Sebandung, juga menyampaikan rasa terima ...