Hari ini, Sabtu (22/03/2025) Pukul 20:00 WIB. Tepatnya di Masjid Al-Ikhlas Jl. Udang, Sangeng Rt 10 Rw 03, Kel. Bendomungal, Kec. Bangil, Kab. Pasuruan.
Acara ini di buka oleh "Perwakilan Pengurus Ranting NU Bendomungal" selaku tuan rumah pada Safari Ramadhan malam hari ini dengan penuh semangat.
Sebelum acara di mulai, Pengurus NU dan hadirin hadirah sekalian serempak membaca tahlil, seraya berharap ridha Allah. Di tengah bulan suci ramadhan yang bertepatan pada malam ganjil.
"Masjid ini dulunya hampir ambruk, namun sekarang sudah sebagus ini, hanya dengan modal 25 JT, inilah rahasia Warga NU." Ujar Perwakilan Ta'mir Masjid Al-Ikhlas.
Setelah pembukaan dilanjut sambutan-sambutan dari segenap jajaran Pengurus NU baik dari PC, MWC, Ranting maupun Ta'mir Masjid Al-Ikhlas.
Acara ini di ikuti oleh seluruh Pengurus NU, BAZNAS, Kapolsek Bangil dan Masyarakat sekitar.
Pembagian sembako dari BAZNAS secara seremonial, sebanyak 7 bingkisan dibagikan oleh BAZNAS kepada setiap orang yang sangat membutuhkan di wilayah tersebut.
Memasuki acara yang ke tiga yakni mauidhotun hasanah, Beliau KH. Asmuni Zain menyampaikan bahwa "Ramadhan, ini mengantarkan kepada diri kita untuk menjadi orang-orang bertaqwa, lah orang yang bertaqwa ini mengandung 2 dimensi yaitu dimensi horizontal dan dimensi vertikal."
Hal ini di jelaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 183 :
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣
Artinya : Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.
"Dan Ayat ini sangat spesial, karna mampu mengantarkan manusia untuk lebih bertaqwa." Tambah beliau.
KH. Asmuni Zain, berpesan "Tanda-tanda manusia bertaqwa setidaknya 4 kecerdasan,
Yang pertama cerdas dalam finansial : mampu menguasai hartanya bukan di kuasai hartanya.
Yang kedua cerdas secara emosional : orang kuat-mampu mengendalikan emosinya.
Yang ketiga cerdas di dalam sosial : mampu memaafkan kesalahan orang lain.
Yang keempat cerdas secara spiritual : merasa selalu di lihat oleh Allah.
Hal ini, di jelaskan dalam surah Al-Imran ayat 133-135 yang berbunyi :
۞ وَسَارِعُوۡۤا اِلٰى مَغۡفِرَةٍ مِّنۡ رَّبِّكُمۡ وَجَنَّةٍ عَرۡضُهَا السَّمٰوٰتُ وَالۡاَرۡضُۙ اُعِدَّتۡ لِلۡمُتَّقِيۡنَۙ ١٣٣
Artinya : Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.
الَّذِيۡنَ يُنۡفِقُوۡنَ فِى السَّرَّآءِ وَالضَّرَّآءِ وَالۡكٰظِمِيۡنَ الۡغَيۡظَ وَالۡعَافِيۡنَ عَنِ النَّاسِؕ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الۡمُحۡسِنِيۡنَۚ ١٣٤
Artinya : (yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.
وَالَّذِيْنَ اِذَا فَعَلُوْا فَاحِشَةً اَوْ ظَلَمُوْٓا اَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللّٰهَ فَاسْتَغْفَرُوْا لِذُنُوْبِهِمْۗ وَمَنْ يَّغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلَّا اللّٰهُۗ وَلَمْ يُصِرُّوْا عَلٰى مَا فَعَلُوْا وَهُمْ يَعْلَمُوْنَ ١٣٥
Demikian (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, mereka (segera) mengingat Allah lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya. Siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah? Mereka pun tidak meneruskan apa yang mereka kerjakan (perbuatan dosa itu) sedangkan mereka mengetahui(-nya).
Acara ditutup dengan pembacaan do'a yang ikuti oleh seluruh hadirin secara khidmat.

Comments
Post a Comment